
Drupal adalah salah satu Content Managament System (CMS) yang populer dikalangan Web developer saat ini, selain Worpdress dan Joomla tentunya. Drupal menjajikan instalasi yang simple dan memiliki kemampuan dikembangkan menjadi aplikasi yang lebih komplek dengan module-module tambahan yang banyak tersedia dibuat oleh kontributor dari seluruh dunia.
Sebelumnya saya juga pernah menggunakan Wordpress dan Joomla untuk membangun website, tetapi sejak mencoba Drupal, sampai sekarang masih tetap setia menggunakan CMS yang satu ini, bukan karena Drupal yang terbaik, setiap CMS mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan tentunya mempunyai fan base sendiri yang memiliki banyak alasan mengapa CMS tersebut menjadi pilihan mereka, tapi alasan saya menggunakan Drupal, adalah karena simplisitas dan kemudahan dalam pengoperasian khususnya karena didukung oleh aplikasi Acquia Dev Desktop yang sangat membantu mendevelop aplikasi dengan cepat.
Tetapi ada satu kelemahan yang harus saya akui dari Drupal, tidak seperti cms² lainnya yang memiliki dukungan template, tema atau apapun penamaan yang mendukung tampilan front end web yang sangat banyak tersedia untuk didownload baik gratis maupun berbayar, template drupal sangat terbatas, jika pun ada, biasanya untuk memilikinya kita harus membeli dari penyedia template premium. Inilah yang mungkin membuat web developer pemula kurang tertarik dengan CMS satu ini.
Kurang bukan berarti tidak ada, template ² yang dibuat oleh contributor siap di download gratis di Web resmi Drupal.org, karena sifatnya opensource, kita dapat melakukan modifikasi maupun membuat subtheme dari thema yang telah disediakan, tentunya harus sedikit dibekali dengan kemampuan bahasa Markup HTML, CSS, sedikit Javascript dan secuil pengetahuan tentang Twig, Twig adalah template engine default dari framework Symfony dan juga digunakan pada Drupal 8.
Acquia Dev Desktop
Hampir semua CMS yang berbasis php membutuhkan web server untuk dapat berjalan, untuk itu banyak aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan untuk menjalankan program-program yang dibutuhkan agar web yang akan kita bangun berjalan semestinya, beberapa aplikasi yang terkenal seperti Xampp untuk operating system Windows, Lampp untuk LINUX dan MAMP untuk OS berbasi MacOS. Intinya semua aplikasi tersebut adalah kumpulan program-program penting untuk menjalankan sebuah web server, antara lain : Apache http server, mysql sebagai database management system, dan Interpreter bahasa pemrograman yaitu PHP.
Khusus untuk Drupal, ada sebuah tool khusus yang dibuat oleh Acquia, yaitu perusahaan yang dibuat oleh Dries Buytaert, orang yang sama mengembangkan CMS Drupal. Hampir sama dengan tools Xampp dan kawan², Acquia Dev Desktop dibuat agar developer lebih mudah mendeploy aplikasi atau web yang di bangun dengan drupal ke server hosting milik acquia, disamping itu, tool ini memiliki fitur tambahan yang mengakomodir kebutuhan khusus yang cuma ada pada CMS Drupal seperti DRUSH, command khusus bawaan drupal untuk melakukan hal-hal rutin pada saat mendevelop aplikasi web, seperti hapus cache, maintenance mode dan lain-lain cukup melalui terminal, tanpa harus melalui web interface yang lumayan memakan waktu tentunya. Untungnya, untuk menggunakan aplikasi ini kita tidak diharuskan menggunakan server acquia, tetapi kita dapat memanfaatkan kelebihan² yang ada pada Dev Desktop ini.
Langkah Instalasi Acquia Dev Desktop hingga Instalasi Drupal di localhost
Langkah pertama tentunya anda harus mendownload Instalasi Acquia Dev Desktop, pilih sesuai Operating system yang anda gunakan, lakukan instalasi standart sebagaimana instalasi program² komputer lainnya.

Untuk memulai silahkan pilih “Start from scratch, I don’t have an existing Drupal site”, dengan pilihan ini, acquia akan mendownload instalasi drupal dengan versi sesuai kebutuhan kita, disinilah kebelihan pengembangan dengan Dev Desktop, selain menyediakan download otomatis distribusi Drupal standart, terdapat juga Instalasi Drupal yang sudah dimodifikasi untuk berbagai keperluan

Setelah memilih versi Drupal, memberikan nama pada folder instalasi, nama dan versi Database, instalasi akan dimulai.



Keterangan gambar diatas :
- Untuk menjalan kan instalasi lanjut, pilih nama local site yang kita buat sebelumnya;
- untuk mengakses dan membuka instalasi di browser;
- untuk mengakses file-file yang tersimpan di folder lokal;
- untuk membuka terminal yang mengarah ke folder instalasi drupal, terutama untuk menjalankan command line interface terkait dengan perintah-perintah khusus Drupal;
- untuk mengakses database dengan phpmyadmin
- untuk mengupload file drupal setelah di develop ke server acquia, khusus untuk pelanggan yang menggunakan layanan acquia tentunya.
sebelum menjalan atau mengakses web di browser, pastikan indikator Apache dan MySql berwarna hijau yang menanda kan server berjalan dengan normal.
Langkah selanjutnya adalah mengakses web interface untuk melakukan instalasi lanjut terkait dengan konfigurasi web itu sendiri.

Untuk langkah awal, pilih bahasa yang ingin anda gunakan, ketika anda memilih bahasa selain Inggris, secara otomatis Drupal akan mendownload paket bahasa dan melakukan penyesuaian untuk menterjemahkan seluruh interface pada menu administrasi drupal dengan bahasa yang anda pilih.

Pilihan selanjutnya adalah instalation profile, pada pilihan standart, beberapa modul standart akan diaktifkan secara otomatis, seperti tampilan tema bawaan sudah diterapkan, content type seperti basic page, artikel dan lain-lain sudah diaktifkan, dan beberapa modul standart yang penting untuk sebuah web siap di onlinekan diaktifkan, profil ini cocok untuk pemula agar mudah mengakses menu-menu halaman utama dan menu administrasi di web drupal.
Ketika anda memilih profile minimal, tidak satu pun modul atau tema diaktifkan, untuk itu, setelah instalasi selesai, developer harus secara manual memilih module yang ingin diaktifkan, profile ini cocok untuk developer mahir, atau developer yang melakukan backup restore data dari lokal server ke hosting atau remote server.
Sedangkan untuk pilihan terakhir adalah experimental, karena selain module standart diaktifkan, modul ini juga menyertakan modul dan tema extra yang otomatis menjadikan web kita sebuah web magazine seperti sebuah web restoran, lengkap dengan konten-konten yang sudah tersedia, tema yang bernuansa restoran dan fitur-fitur tambahan lainnya, fitur ini cocok untuk pemula maupun mahir yang ingin mempelajari Best Practice sebuah tema dibuat. Tetapi profil ini tidak disarankan untuk di jalankan di web produksi atau dionlinekan, karena masih banyak menggunakan module experimental yang masih belum teruji keamanannya.
Ketika sudah memutuskan profil yang anda pilih, klik “Save Continue” untuk melanjutkan instalasi.

Setelah instalasi modul selesai, masukkan data yang dibutuhkan sebagai informasi web.

Sampai tahap ini, website berhasil dikonfigurasi.

Setelah langkah-langkah diatas selesai, masih banyak hal-hal yang harus dilakukan agar web dapat dikembangkan sesuai dengan design dan struktur yang kita tentukan.
Pada CMS Drupal ada bebera hal mendasar yang dapat di kustomisasi agar web dapat dikustomisasi sesuai dengan design dan struktur yang dibutuhkan, antara lain:
- Tema / Frontend design, tampilan yang tampil pada pengunjung atau client;
- Content type, adalah jenis konten yang akan kita buat pada web, misalnya, Artikel, Galeri, Buku tamu, Infografis dan lain-lain;
- Module, adalah fitur tambahan yang memperkaya fitur pada drupal dari sisi backend maupun front end, seperti fitur backup database melalui web interface, tambahan script untuk mempercantik tampilan dan lain sebagainya;
- views, adalah modifikasi data content yang dibuat dalam berbagai format, misalnya kontent blog di tampilkan dalam bentuk tabel, bentuk block atau dalam bentuk slideshow
dan masih banyak lagi yang dapat di lakukan untuk pengembangan web berbasis drupal ini, Insyaallah akan kita bahas pada artikel-artikel selanjutnya.
Semoga tutorial kali ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan penulis tetap diberi kesehatan dan semangat untuk berbagi ilmu, Wassalam…