Hari Terakhir: Mempersiapkan Delegasi Semesta untuk Menjadi Agensi Perubahan Lingkungan

Hari ini adalah hari ke delapan pelatihan yang merupakan hari terakhir delegasi menerima materi sebelum membuat laporan akhir.

Materi pelatihan kali ini adalah tentang pencegahan erosi lahan gambut di Kabupaten Bengkalis yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Koichi Yamamoto. Beliau menjelaskan bahwa erosi yang terjadi di Pulau Bengkalis tepatnya di Desa Perapat Tunggal adalah erosi “Bog Burst”, yaitu keruntuhan yang terjadi meskipun dasarnya tidak miring. Artinya, apabila bagian ujung lahan gambut erosi, maka gambut akan kehilangan stabilitas dan mulai runtuh.

Beberapa usulan tindakan pengendalian keruntuhan lahan gambut adalah pembagian tingkat   keamanan dasar tanah, pembangunan bendungan, pembangunan pemecah ombak, dan penanaman manggrove.

 

Materi selanjutnya adalah pengenalan aktivitas penanggulangan pemanasan global Kota Ube oleh Kepala Sekretariat Jaringan Penangggulangan Pemanasan Global Kota Ube, Tonogouchi. Beliau mengenalkan pendidikan hemat energi dan lingkungan dengan merekrut 100 anak untuk dijadikan eco ranger yang bertugas memeriksa kondisi penghematan energi rumah tangga. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan perilaku hemat energi di rumah. Progam lainnya yaitu kontes film pendek untuk pemuda sebagai media penyebaran imbauan pencegahan pemanasan global.

Para delegasi juga mempelajari materi desain untuk kelestarian oleh Presdir Open House, Fumikazu Masuda. Beliau menjelaskan bahwa Max Bill, Rektor Pertama Perguruan Tinggi Seni dan Desain Ulm, menyebutkan kata “desain lingkungan” sebagai “umwelt gestaltung”. Dalam Bahasa Jerman, “umwelt” berarti lingkungan, namun secara konsep, maknanya tak hanya terbatas pada lingkungan tetapi juga tentang persepsi dunia yang spesifik untuk setiap spesies. Bahwa sebagai manusia, kita juga seharusnya mengesampingkan ego kita dengan memperhatikan dan menjaga habitat fungsional spesies lainnya agar bumi ini menjadi tempat yang nyaman ditinggali oleh semua makhluk hidup. Tempat yang aman untuk kita tinggali bersama.

Banyak sekali pembelajaran yang telah didapatkan selama pelatihan. Harapannya, pelatihan ini menjadi bekal bagi para delegasi untuk lebih aktif menjaga lingkungan dan menjadi agen perubahan di komunitas.